
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa musim hujan di Jakarta akan berlangsung dari November 2024 hingga Maret 2025. Diperkirakan, curah hujan tinggi di Jakarta akan terjadi pada 6-9 Desember 2024, dengan intensitas mencapai sekitar 100 milimeter. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera mengeluarkan peringatan kewaspadaan kepada masyarakat dan mengambil langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, dan tanah longsor.
Pemprov DKI melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta bekerja sama dengan BMKG melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengurangi potensi cuaca ekstrem yang disebabkan oleh hujan deras. OMC ini dilakukan dengan penyemaian awan menggunakan pesawat terbang dari Bandar Udara Budiarto Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, selama tiga hari, dari 7 hingga 9 Desember 2024. Penyemaian awan dengan menyebarkan 3,2 ton garam bertujuan untuk mendistribusikan curah hujan agar tidak terkonsentrasi di satu wilayah.
Keberhasilan OMC dalam Mengurangi Intensitas Hujan di Jakarta
BMKG melaporkan bahwa pelaksanaan OMC pada 7-8 Desember 2024 berhasil mengurangi intensitas hujan antara 13% hingga 67% di beberapa wilayah Jakarta, sehingga dapat mengurangi risiko banjir dan genangan. Pengurangan curah hujan terjadi terutama di sisi timur Jakarta, sementara di sisi tengah dan barat Jakarta, curah hujan justru meningkat. Namun, pada 8 Desember 2024, pengurangan hujan terjadi hampir di seluruh wilayah Jakarta. Hal ini menunjukkan bahwa teknik modifikasi cuaca berhasil mendistribusikan hujan ke area yang lebih aman dan mengurangi tekanan di daerah-daerah yang rawan banjir, terutama di Jakarta. OMC menjadi salah satu langkah strategis dalam mendukung upaya mitigasi bencana pada musim hujan, khususnya untuk mengurangi potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.
Rekayasa Cuaca Akan Dilakukan Bertahap
BMKG juga memprediksi bahwa curah hujan tinggi akan terus berlanjut hingga Januari 2025. Untuk itu, rekayasa cuaca akan dilaksanakan secara bertahap oleh Pemprov DKI Jakarta bersama dengan pihak-pihak terkait hingga awal tahun 2025. Rekayasa cuaca ini akan didanai menggunakan anggaran BPBD DKI Jakarta sebesar Rp4 miliar, dengan pemprov juga menyiapkan biaya tak terduga (BTT) jika anggaran BPBD DKI Jakarta belum mencukupi atau dalam kondisi darurat. Selain rekayasa cuaca, Pemprov DKI Jakarta melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga terus melaksanakan berbagai langkah mitigasi untuk mengatasi intensitas curah hujan yang tinggi.
Upaya Mitigasi Lainnya oleh Pemprov DKI Jakarta
Beberapa langkah yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk menghadapi cuaca ekstrem antara lain:
- Penopingan Pohon Rawan Tumbang
Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta terus melakukan penopingan pohon untuk mencegah terjadinya pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang. Lokasi prioritas untuk penopingan mencakup jalur hijau di lima wilayah Jakarta, terutama di tepian dan median jalan. Hingga November 2024, Distamhut telah melakukan penopingan terhadap 76.865 pohon, dengan 26.182 pohon di antaranya dipangkas pada periode Agustus-November 2024. Sebagai langkah antisipasi, posko pohon tumbang disiagakan di setiap wilayah hingga tingkat provinsi, dengan petugas yang siap menangani kejadian pohon tumbang secara cepat. - Pembersihan Drainase
Pemprov DKI Jakarta juga terus melaksanakan pembersihan drainase sebagai bagian dari upaya mitigasi terhadap risiko bencana hidrometeorologi yang disebabkan oleh hujan lebat.
Upaya-upaya tersebut mencerminkan komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam menghadapi curah hujan tinggi dan memitigasi risiko yang ditimbulkan. Masyarakat Jakarta pun diimbau untuk tetap waspada dan memantau informasi cuaca terkini dari BMKG, serta mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk mengurangi dampak dari curah hujan tinggi. Warga juga dapat memantau kanal-kanal informasi resmi yang dikelola Pemprov DKI Jakarta untuk mendapatkan pembaruan terkait potensi hujan dan banjir.
Sumber: jakarta.go.id
Pewarta: Randy Akbar Maulana Rasyid