Curah Hujan Meningkat 40 Persen saat La Nina, Manfaatkan Pengelolaan Infrastruktur Air dengan Tepat

Peningkatan curah hujan signifikan terjadi di berbagai wilayah di Indonesia termasuk di Provinsi Banten. Curah hujan berpotensi meningkat 40% dari biasanya karena hal ini mempengaruhi adanya fenomena La Nina. 

La Nina disebut sebagai fenomena iklim global dengan siklus setiap 3 sampai 7 tahunan yang mempengaruhi cuaca di berbagai belahan dunia.

La Nina merupakan kejadian anomali iklim global yang ditandai dengan keadaan suhu permukaan laut (SPL) di Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur dalam kondisi lebih dingin dibandingkan suhu normalnya. 

Sedangkan laut di Samudera Pasifik bagian barat (Indonesia) jauh lebih hangat dari biasanya. Maka penguapan dan pembentukan awan hujan di atas wilayah Indonesia mengalami peningkatan sehingga menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat.

Dilaporkan dari @infoBMKG, Badan Meteorologi Klimatorologi dan Geofisika (BMKG) mengisyaratkan fenomena La Nina 2024 dapat terus terjadi hingga awal tahun 2025. 

Fenomena La Nina dapat mempengaruhi cuaca di berbagai wilayah, meningkatkan risiko banjir, mengingatkan curah hujan bulanan dan cuaca ekstrem lainnya. 

Fenomena ini tidak bisa dihindari, namun bisa dimanfaatkan dengan pengelolaan infrastruktur udara yang tepat. 
Langkah yang dapat diubah dari tantangan menjadi peluang yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat mulai dari ketersediaan udara bersih, peningkatan sumber energi listrik hingga peningkatan produktivitas pertanian. 

Infrastruktur udara yang dapat dimanfaatkan pada saat La Nina terjadi meliputi:

  • Waduk dan Embung

Waduk dan embung air dapat digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari mengairi sawah, memenuhi kebutuhan air minum hingga menghasilkan listrik

  • Sungai

Saat hujan deras, air sungai mulai naik. Peningkatan air sungai dapat dimanfaatkan untuk mengairi wilayah yang jauh dari sumber air

  • Sumur resapan

Lubang-lubang sumur resapan yang sengaja dibuat berfungsi untuk menampung air hujan dan mempercepat proses penyerapan air ke dalam tanah sehingga dapat mengisi kembali sumber air tanah

Mengapa penting memanfaatkan infrastruktur udara saat La Nina? Hal ini dapat mencegah banjir dengan menampung air hujan sehingga bisa mengurangi risiko banjir.

Menjamin ketersediaan udara. Saat musim kemarau tiba, air yang tersimpan di waduk, embung dan tanah bisa digunakan. Selanjutnya, meningkatkan sumber energi dan produksi pertanian. 

Ketersediaan udara yang cukup, pembangkit listrik tenaga air akan mendapatkan pasokan energi dan petani dapat meningkatkan hasil panennya

Lalu bagaimana cara memanfaatkannya, warga sedulur Banten dapat menjaga kebersihan waduk dan sungai, memperbaiki saluran irigasi, membuat sumur resapan dan memanfaatkan air hujan untuk keperluan sehari-hari.

Langkah lain yang bisa dilakukan menghadapi La Nina yaitu:

  • Penyesuaian pola tanaman untuk daerah dengan curah hujan di bawah normal
  • Manajemen ketersediaan udara
  • Pemilihan bibit tahan iklim
  • Kolaborasi dengan pemerintah dan petani
  • Optimalisasi dampak La Nina pada sektor pertanian

Sumber: bantenprov.go.id

Pewarta: Randy Akbar Maulana Rasyid

  • Randy Akbar

    Related Posts

    Paparan Zat Radioaktif Sesium-137 di Kawasan Industri Cikande, Banten: Ancaman Nyata dari Limbah Industri

    Kasus paparan zat radioaktif Sesium-137 (Cs-137) di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, memicu kekhawatiran publik dan sorotan internasional. Temuan zat berbahaya ini berawal dari laporan Badan Pengawas Obat…

    Filter Berita Hoaks, Gimana Caranya? Simak Kiat-kiatnya di Sini

    Di tengah derasnya arus informasi pada setiap aksi demonstrasi, warga sedulur Banten dihadapkan pada tantangan besar: memilah antara fakta dan hoaks. Informasi yang tersebar cepat tanpa verifikasi tak jarang menjadi…

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *