
Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki garis pantai sepanjang lebih dari 81.000 km dan lautan yang kaya akan keanekaragaman hayati. Namun, kekayaan ini terancam oleh meningkatnya pencemaran sampah plastik di laut, yang tidak hanya merusak ekosistem tetapi juga mengancam kehidupan manusia yang bergantung pada sumber daya laut.
Volume Sampah Plastik yang Mencemari Laut
Menurut data dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), pada tahun 2024, sekitar 350 ribu ton sampah plastik masuk ke laut Indonesia. Meskipun jumlah ini menunjukkan penurunan sebesar 41% dibandingkan tahun sebelumnya, angka tersebut masih sangat signifikan dan menunjukkan bahwa pencemaran plastik tetap menjadi masalah serius .Lestari Kompas+2Mongabay.co.id+2Mongabay.co.id+2Lestari Kompas
Sumber Utama Pencemaran
Sekitar 80% sampah di laut berasal dari daratan, dengan 30% di antaranya merupakan sampah plastik . Sampah-sampah ini masuk ke laut melalui sungai, saluran air, dan aktivitas manusia di pesisir. Plastik sekali pakai seperti kantong plastik, botol, dan sedotan menjadi kontributor utama pencemaran ini .info3r.menlhk.go.id+4dinaslh.kaltimprov.go.id+4Mongabay.co.id+4BRIN – Badan Riset dan Inovasi Nasional+1PT. Wastec International+1
Dampak Terhadap Ekosistem Laut
Sampah plastik memiliki dampak yang merusak terhadap ekosistem laut. Hewan laut seperti ikan, penyu, dan burung laut sering kali mengira plastik sebagai makanan, yang dapat menyebabkan kematian akibat penyumbatan saluran pencernaan. Selain itu, hewan-hewan ini juga dapat terjerat dalam sampah plastik, mengakibatkan cedera atau kematian .Daihatsu Indonesia
Mikroplastik dan Ancaman Kesehatan
Plastik yang terurai menjadi partikel kecil, dikenal sebagai mikroplastik, dapat masuk ke rantai makanan laut dan akhirnya dikonsumsi oleh manusia. Penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dapat menyebabkan gangguan kesehatan, termasuk masalah hormonal dan sistem imun, serta berpotensi menyebabkan penyakit kronis .Mongabay.co.id+2Daihatsu Indonesia+2Alodokter+2
Dampak Ekonomi
Pencemaran sampah plastik juga berdampak pada sektor ekonomi, terutama perikanan dan pariwisata. Nelayan mengalami kerugian akibat berkurangnya hasil tangkapan dan kerusakan alat tangkap yang disebabkan oleh sampah plastik. Sementara itu, destinasi wisata pantai kehilangan daya tariknya karena pantai yang kotor dan tercemar .ResearchGate
Upaya Pemerintah
Pemerintah Indonesia telah menetapkan target untuk mengurangi 70% sampah plastik di laut pada tahun 2025, sesuai dengan Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut . Berbagai program telah diluncurkan, termasuk kampanye pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dan pengembangan fasilitas pengolahan sampah.Antara News+4PT. Wastec International+4info3r.menlhk.go.id+4
Peran Masyarakat
Kesadaran dan partisipasi masyarakat sangat penting dalam mengatasi masalah ini. Gerakan seperti “Diet Kantong Plastik” dan kampanye pembersihan pantai telah melibatkan ribuan relawan dalam upaya mengurangi sampah plastik. Pendidikan lingkungan di sekolah-sekolah juga mulai diperkuat untuk menanamkan kesadaran sejak dini.info3r.menlhk.go.id+11Wikipedia+11Mongabay.co.id+11PT. Wastec International+1ResearchGate+1
Inovasi Teknologi
Inovasi teknologi juga berperan dalam penanganan sampah plastik. Pengembangan bahan alternatif yang ramah lingkungan, seperti bioplastik, serta teknologi daur ulang yang lebih efisien, menjadi fokus penelitian untuk mengurangi ketergantungan pada plastik konvensional.
Tantangan yang Dihadapi
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, tantangan masih banyak dihadapi, termasuk kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai di daerah pesisir dan pulau-pulau kecil, serta rendahnya kesadaran masyarakat di beberapa wilayah. Koordinasi antar lembaga dan penegakan hukum yang lemah juga menjadi hambatan dalam penanganan masalah ini.
Peran Sektor Swasta
Sektor swasta juga memiliki peran penting dalam mengurangi sampah plastik, melalui penerapan prinsip ekonomi sirkular dan tanggung jawab produsen dalam pengelolaan limbah produk mereka. Beberapa perusahaan telah mulai mengadopsi kebijakan pengurangan penggunaan plastik dan meningkatkan upaya daur ulang.Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi
Kerja Sama Internasional
Masalah sampah plastik di laut tidak mengenal batas negara, sehingga kerja sama internasional diperlukan. Indonesia telah terlibat dalam berbagai forum global dan regional untuk berbagi pengalaman dan strategi dalam mengatasi pencemaran laut.
Harapan ke Depan
Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, dukungan masyarakat, dan inovasi teknologi, diharapkan Indonesia dapat mencapai target pengurangan sampah plastik di laut. Langkah-langkah ini penting untuk melindungi ekosistem laut dan memastikan keberlanjutan sumber daya alam bagi generasi mendatang.
Kesimpulan
Sampah plastik di lautan Indonesia merupakan ancaman serius yang memerlukan tindakan segera dan kolaboratif. Melalui upaya bersama antara pemerintah, masyarakat, sektor swasta, dan komunitas internasional, kita dapat mengurangi pencemaran ini dan menjaga kelestarian laut Indonesia sebagai warisan berharga bagi dunia.