
Jakarta – Sejumlah negara menyatakan kesiapan untuk mengirim pasukan perdamaian ke Jalur Gaza, Palestina, setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok milisi Hamas. Misi ini bertujuan untuk mengawasi perdamaian, menjaga stabilitas, serta membantu proses rekonstruksi pasca-konflik di wilayah tersebut.
Kesepakatan gencatan senjata dicapai pada Kamis (9/10) lalu, berdasarkan proposal damai yang disodorkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dalam tahap pertama gencatan senjata ini, kedua pihak sepakat untuk melakukan pertukaran sandera sebagai langkah awal menuju rekonsiliasi.
Pasca pengumuman gencatan senjata tersebut, beberapa negara segera menyatakan kesiapannya untuk berpartisipasi dalam pasukan perdamaian internasional di Gaza. Misi ini diharapkan mampu memastikan agar kesepakatan damai dapat dipertahankan serta mencegah kembalinya konflik bersenjata di kawasan tersebut.
Selain mengawasi implementasi gencatan senjata, pasukan perdamaian juga akan berperan dalam memfasilitasi upaya rekonstruksi infrastruktur yang rusak akibat perang dan menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga yang terdampak. Dalam jangka panjang, misi ini diharapkan dapat menciptakan perdamaian yang berkelanjutan antara Israel dan Palestina.
Langkah pengiriman pasukan perdamaian ini menjadi sinyal positif bagi masa depan Gaza, sekaligus menunjukkan komitmen komunitas internasional untuk mendukung terciptanya stabilitas dan keadilan di kawasan Timur Tengah.
Sumber: Narasi dan CNN Indonesia
Pewarta: Randy Akbar Maulana Rasyid