
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung penggunaan produk dalam negeri melalui penyelenggaraan Business Matching P3DN (Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri) Batch XXIV Tahun 2025. Acara ini berlangsung selama empat hari, mulai 21 hingga 24 Juli 2025, bertempat di Ruang Serbaguna MH Thamrin, Grha Ali Sadikin, Balai Kota DKI Jakarta.
Kegiatan ini menjadi yang kelima kalinya digelar sepanjang tahun 2025, melibatkan 20 perusahaan industri yang telah memiliki sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan/atau Produk Dalam Negeri. Dalam kegiatan ini, para pelaku industri dipertemukan secara langsung dengan pengguna anggaran dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) guna menyelaraskan kebutuhan belanja pemerintah dengan kemampuan industri lokal.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menjembatani antara pengadaan barang/jasa pemerintah dengan penyedia produk lokal. Selain itu, program ini juga bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap barang impor secara bertahap.
Lebih lanjut, Ratu menyebutkan bahwa kegiatan ini menjadi sarana promosi bagi produk-produk dalam negeri bersertifikat TKDN, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan dan meningkatkan rasa bangga terhadap produk buatan Indonesia.
“Business Matching P3DN adalah agenda prioritas Pemprov DKI Jakarta yang menunjukkan komitmen dalam memperjuangkan kepentingan industri nasional dan pelaku UMKM lokal,” ujar Ratu pada Selasa (22/7).
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), sekaligus menjadi bagian dari strategi pembinaan berkelanjutan yang dilakukan oleh Dinas PPKUKM.
Menurut Ratu, Program P3DN tidak hanya soal efisiensi pengadaan pemerintah, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam membangun kemandirian industri nasional. Dengan mendahulukan produk lokal, pemerintah berperan dalam menciptakan permintaan yang stabil, meningkatkan kapasitas produksi, menyerap tenaga kerja dalam negeri, dan memperkuat fondasi ekonomi nasional.
“Kami ingin memastikan para pengguna anggaran di lingkungan Pemprov DKI Jakarta dapat menjalin komunikasi langsung dengan pelaku industri dalam negeri yang berkualitas dan berdaya saing,” jelasnya.
Ia berharap, kegiatan ini mampu membangun ekosistem belanja pemerintah yang lebih kolaboratif, transparan, dan berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang.
“Sekaligus mempertegas peran Jakarta sebagai pusat penggerak ekonomi nasional yang berbasis pada produk lokal dan inovasi industri,” tutupnya.
Sumber: beritajakarta.id
Pewarta: Randy Akbar Maulana Rasyid